Karangharjo - Pesantren Bahrul Ulum, salah satu pondok pesantren yang terletak di desa Karangharjo, sedang dalam proses membangun musholla darurat. Musholla ini akan menjadi tempat sementara bagi santri untuk beribadah sekaligus sebagai kelas darurat selama musholla utama sedang dibongkar untuk pembangunan ulang.

Menurut keterangan yang diterima, musholla utama akan dibongkar dalam waktu dekat untuk kemudian dibangun ulang menjadi bangunan dua lantai. Lantai pertama akan tetap difungsikan sebagai tempat ibadah, sementara lantai kedua dirancang sebagai perpustakaan digital yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas modern.

Langkah pembangunan musholla darurat ini menjadi bagian dari komitmen Pesantren Bahrul Ulum untuk memastikan kegiatan pesantren tetap berjalan lancar tanpa hambatan, meski dalam kondisi pembangunan. “Kami ingin memastikan santri tetap memiliki tempat yang layak untuk beribadah, dan belajar sembari kami berupaya meningkatkan fasilitas dengan membangun musholla baru yang lebih representatif serta perpustakaan digital,” ujar KH. Hodri Ariev Pengasuh Pesantren Baharul Ulum

Proyek pembangunan ulang musholla ini tak hanya sekadar renovasi, namun merupakan langkah maju dalam upaya pondok pesantren ini untuk mengintegrasikan kebutuhan spiritual dan edukasi. Perpustakaan digital di lantai dua nantinya akan menjadi pusat sumber daya bagi para santri yang ingin memperdalam ilmu agama dan umum melalui literatur digital.

Santri dan guru madaris Bahrul Ulum menyambut baik rencana ini. “Perpustakaan digital sangat dibutuhkan untuk menunjang proses belajar mengajar, terutama dalam era digital ini. Dengan adanya musholla baru dan perpustakaan, kami berharap kualitas pendidikan di pesantren ini akan semakin meningkat,” ungkap Ubaidillah Fath, Guru Madaris Bahrul Ulum

Pembangunan ini diharapkan selesai sebelum akhir tahun pendidikan 2024-2025. Selama masa pembangunan, santri akan menggunakan musholla darurat yang telah disiapkan dengan fasilitas yang memadai agar tidak mengurangi kenyamanan dalam beribadah dan belajar. Ketika ditanya biaya yang dibutuhkan, Pengasuh enggan menyebut angka pasti. Tetapi dari bocoran dalam beberapa pertemuan, Gedung Mushalla dan Perpustakaan ini diperkirakan menelan biaya sebesar 2.5 M. Dari mana dana sebesar itu akan diperoleh, "Alhamdulillah kita punya saudara-saudara yang selama ini dengan tulus membantu penyelesaian pembangunan. Sudara-saudara kita membantu mengerjakan proses pembangunan, membantu dalam bentuk penyediaan konsumsi pekerja, membantu dengan tenaga kerja, membantu dengan menyumbangkan kayu dan semacamnya. Ini adalah kerja bersama masyarakat untuk menyiapkan sarana pendidikan anak-anak kita, anak-anak yang harus kita bimbing dan bina agar beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berpengetahuan luas, dan mandiri," jelas Pengasuh. "Dengan dukungan masyarakat seperti ini, Pesantren Bahrul Ulum bisa tetap menyelenggarakan pendidikan dengan murah dan berkualitas, kita bisa tetap mandiri dari intervensi siapa pun," tambah Pengasuh.

Pesantren Bahrul Ulum, yang telah berdiri sejak puluhan tahun lalu, terus berupaya untuk beradaptasi dengan perkembangan zaman tanpa meninggalkan nilai-nilai keagamaan yang menjadi dasar pendidikan di pesantren. Proyek ini diharapkan akan menjadi salah satu tonggak penting dalam perjalanan panjang pesantren dalam mendidik generasi penerus bangsa.