Tentang
Pesantren Bahrul Ulum
Bahrul Ulum merupakan salah satu pesantren yang terletak di Dusun Krajan Lumbung, Desa Karangharjo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember, dengan waktu tempuh + 40 menit dengan mobil dari kota kabupaten. Secara tipologis, Pesantren Bahrul Ulum terus aktif dalam bidang pendidikan, dakwah, dan pembinaan masyarakat. Pesantren ini dirintis oleh KH. Arifurrahman dan Ny. Hj. Husna Syamsul ‘Arifin pada tahun 1956, dengan dukungan masyarakat sekitar sebagaimana lazimnya pesantren yang lahir karena kebutuhan lingkungan. Sebagai pendiri, Kiyai Arief dan Nyai Husna bekerja keras dalam merawat dan membangun Pesantren ini. Riwayat jatuh-bangun pesantren ini merupakan cerita populer yang menuturkan jerih-payah pendiri, karena nyaris semua biaya pembangunan, pengelolaan, dan kebutuhan operasional pesantren dipenuhi sendiri oleh pendiri. Masa kepengasuhan pendiri tidak hanya merupakan masa perintisan tetapi betul-betul merupakan masa perjuangan yang sangat berat, karena di samping beban pembangunan dan pengelolaan yang menjadi beban pendiri, keluarga pesantren juga menghadapi tekanan sosial dan marginalisasi oleh rezim Orde baru, yang berakhir dengan berakhirnya kekuasaan rezim Soeharto
Selama masa kepengasuhan pendiri, aktivitas pendidikan di Bahrul Ulum lebih banyak berkaitan dengan pendidikan keagamaan dan beberapa pendidikan vokasional untuk para santri. Jenjang pendidikan yang dilakukan mengikuti pola pesantren pada umumnya, yakni Madrasah Mu’allimin dengan fokus utama membekali para santri dengan ilmu-ilmu fiqh, tauhid, akhlak-tasawuf, serta ilmu-ilmu alat terkait, yang dilaksanakan secara klasikal serta ngaji kitab dalam pola sorogan dan bandongan
Pengasuh juga sangat aktif dalam bidang dakwah sebagai aktivitas bimbingan dan pemberdayaan masyarakat sehingga membuat pesantren ini sangat dekat dengan masyarakat, dan hingga saat ini menjadi rujukan sikap dan keputusan-keputusan banyak hal yang berkaitan dengan isu-isu sosial kemasyarakatan maupun keagamaan.
Ketika KH. Arifurrahman wafat pada tahun 2009, kepengasuhan dipegang oleh Ny. Hj. Husna. Saat itu, di samping tetap mempertahankan pola pendidikan salaf, seperti ngaji kitab dengan sistem bandongan dan sorogan, Bahrul Ulum sudah membuka jenjang pendidikan formal Taman Kanak-kanak, Madrasah Tsanawiyah, dan Madrasah Aliyah yang berafiliasi dengan Kementrian Agama. Ketika Ny. Hj. Husna Syamsul Arifin wafat pada tahun 2011, pesantren ini diasuh oleh Hodri Ariev, anak keempat pendiri. Saat ini, Pesantren Bahrul Ulum juga telah memiliki jenjang pendidikan Madrasah Ibtidaiyah, sehingga lengkaplah jenjang pendidikan di pesantren ini, di samping tetap melanjutkan dan merawat aktivitas dakwah dan pembinaan masyarakat
Seiring pembenahan kelembagaan, pengelolaan, serta penataan kurikulum dan intensifikasi bimbingan di Pesantren Bahrul Ulum, kualitas pendidikan menjadi semakin baik dan jumlah santri terus meningkat cukup pesat dari tahun-ke-tahun, dan saat ini telah berjumlah 423 orang santri putra dan putri, dan selain murid TK dan MI, semuanya harus menetap di Pesantren. Para santri ini mengikuti kegiatan belajar dengan rombongan belajar atau rombel pada jenjang-jenjang:
Taman Kanak-kanak terdiri dari 2 (dua) kelas: A dan B, 43 santri
Madrasah Ibtidaiyah terdiri dari 1 (satu) kelas (baru dibuka tahun 2023-2024), 6 santri
Madrasah Tsanawiyah terdiri 8 rombel/kelas, 234 santri
Madrasah Aliyah terdiri dari 5 rombel/kelas, 140 santri
Di samping jenjang formal tersebut, para santri juga mengikuti kegiatan ngaji kitab :
Tafsir Jalalain (Tafsir al-Qur’an), dengan pola mengutamakan pemahaman dan kontekstualisasi tafsir
Hadits Riyadlush Shalihin (Hadits tentang Akhlak), dengan pola khataman (dan setiap tahun berganti pada kitab-kitab hadits yang lain)
Ta’lim al-Muta’allim (Akhlak santri), dengan pola mengutamakan pemahaman dan kontekstualisasi makna kitab
Sullam Safinah (Fiqh), kitab fiqh dasar yang bersifat pembentukan karakter santri dalam bidang ibadah
Washiat al-Musthafa (Akhlak), dengan pola pemahaman yang bersifat nasehat.
Selain jenjang pendidikan tersebut, semua santri juga mengikuti bimbingan baca al-Qur’an intensif pada Madrasah al-Qur’an, dan bimbingan baca kitab kuning dengan pendalaman tata bahasa Arab, yakni ilmu nahwu dan sharraf bagi yang berminat, kursus bahasa Inggris, serta beberapa bimbingan lain seperti menulis dan susastra. Pesantren mengharuskan santri hafal Juzz ‘Amma sebagai syarat kelulusan Madrasah Tsanawiyah, dan menganjurkan para santri untuk melanjutkan hafalan al-Qur’an setelah lulus dari MTs.
Adapun tenaga pendidik dan kependidikan di Pesantren Bahrul Ulum secara keseluruhan berjumlah 42 orang.
Pesantren Bahrul Ulum
Menuju Pesantren Hybrid