Kabar Pesantren
Dengan tema Learning is Entertaining: Upgrading Teaching Skills Performance, program peningkatan kompetensi guru Madaris Bahrul Ulum yang digelar di Utama Raya Beach selama empat hari (18-21 Desember 2024) menjadi momentum penting dalam meningkatkan kemampuan pendidik yang kreatif, inspiratif, dan profesional. Kegiatan ini dirancang untuk membekali guru dengan kemampuan mengajar yang inovatif sekaligus membangun suasana belajar yang menyenangkan.
“Kita harus positif thinking, selalu
berprasangka baik, bahwa semua santri adalah potensial dan baik. Mereka perlu
bertemu dengan guru yang mengerti potensinya yang masih terpendam. Karena itu,
kita harus terus belajar tidak hanya ilmu yang akan kita sampaikan, tetapi juga cara
menyampaikan ilmu kepada mereka agar mudah dipahami,” jelas Pengasuh dalam
sambutannya.
Salah satu narasumber, Gus Ulun Nuha,
memberikan paparan yang menggugah tentang konsep Fun and Fantastic Class.
Ia menekankan pentingnya suasana kelas yang menggembirakan untuk menciptakan
pengalaman belajar yang efektif. Dalam penyampaiannya, Gus Ulun mengutip John
Holt, "Jika siswa tidak belajar, berarti guru tidak mengajar."
Menurutnya, tanggung jawab utama seorang guru adalah memastikan bahwa setiap santri
terlibat aktif dan menikmati proses pembelajaran.
“Anak yang belajar dengan suasana hati yang
bahagia akan menjadi lebih responsif, memiliki sikap positif, serta cerdas
secara sosial, moral, dan emosional. Guru harus kreatif dalam menyusun metode
pembelajaran agar anak-anak merasakan bahwa belajar adalah aktivitas yang
menyenangkan, bukan beban,” tegas Gus Ulun.
Lebih jauh, ia juga membahas pentingnya moment
of truth dalam proses belajar, yaitu momen pada beberapa menit pertama setiap
pertemuan di kelas, di mana santri dan guru sama-sama menemukan makna dan
kebahagiaan dalam pembelajaran. “Kelas bukan hanya tempat transfer ilmu, tetapi
juga tempat berbagi inspirasi dan kebahagiaan,” tambahnya.
Selain itu, Bapak Latif Anwar, narasumber
lainnya, menyampaikan esensi mendalam tentang peran guru sebagai teladan. Dalam
penyampaiannya, ia mengisahkan cerita inspiratif dari Mbah Kholil Bangkalan.
Diceritakan, suatu ketika ada seorang yang mengeluhkan kebiasaan anaknya yang
terlalu sering mengonsumsi gula. Syaikhona meminta waktu tiga hari sebelum
memberikan nasihat kepada anak tersebut. Setelah tiga hari Mbah Kholil berpuasa
dari gula, barulah beliau menasihati anak itu untuk mengurangi konsumsi gula,
yang ternyata berdampak luar biasa.
“Cerita ini mengajarkan kepada kita bahwa
seorang guru harus terlebih dahulu melakukan apa yang ingin diajarkan kepada
muridnya. Guru bukan hanya penyampai informasi, tetapi juga sosok yang menjadi
panutan. Teladan yang baik akan memberikan dampak yang lebih besar daripada
sekadar ucapan,” ujar Bapak Latif.
Selain menanamkan nilai-nilai teladan, beliau
juga membimbing guru-guru Madaris Bahrul Ulum dalam menyusun perangkat
pembelajaran, seperti RPP, media pembelajaran, dan strategi pengajaran yang
inovatif. Hal ini bertujuan untuk mempersiapkan guru agar lebih siap dalam
menghadapi tantangan pendidikan yang terus berkembang.
Kegiatan ini memberikan dampak yang luar biasa
bagi para peserta. Dalam sesi refleksi, Bapak Kasir Madli, salah satu guru,
mengungkapkan, “Kegiatan ini sangat membantu kami dalam meningkatkan kemampuan
mengajar dan menumbuhkan semangat baru untuk berkhidmah di Pesantren Bahrul
Ulum. Kami merasa lebih percaya diri untuk mengelola kelas dengan cara yang
menyenangkan.”
Sementara menurut Bapak Baihaqi Gazali,
“Program ini sangat bermanfaat bagi kami. Dengan wawasan baru yang kami
dapatkan, kami optimis suasana madrasah akan menjadi lebih menyenangkan sebagai
tempat belajar. Santri kami pasti akan merasakan dampaknya,” ungkapnya penuh
antusias.
KH. Hodri Ariev, Pengasuh Pesantren Bahrul
Ulum, menutup kegiatan ini dengan penuh optimisme. Dalam sambutannya, beliau
menegaskan pentingnya keberlanjutan program seperti ini. “Ini bukan kegiatan
terakhir. Akan ada banyak program lanjutan untuk terus meningkatkan kualitas
guru, seirama dengan pembangunan fasilitas yang terus berjalan. Kami ingin
memastikan bahwa guru di Madaris Bahrul Ulum selalu berkembang, mendukung visi
pesantren hybrid yang kami cita-citakan,” ujar KH. Hodri Ariev.
Beliau juga menekankan bahwa peningkatan
kualitas guru adalah kunci untuk menghasilkan santri yang baik. “Investasi
terbaik adalah pada guru. Jika guru memiliki kompetensi ideal, maka santri akan
tumbuh menjadi generasi yang cerdas, berakhlak, dan membanggakan,” tambahnya.
Program ini telah membuka mata banyak guru tentang
pentingnya inovasi dan kreasi dalam pengajaran. Semangat baru yang dirasakan
para guru Madaris Bahrul Ulum diharapkan dapat menjadi energi positif untuk
menciptakan generasi santri yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi
juga memiliki kecerdasan emosional, sosial, dan spiritual.
Dengan bekal ilmu dan pengalaman dari program
ini, guru-guru Madaris Bahrul Ulum siap menyongsong tantangan pendidikan
modern. Mereka kini membawa semangat baru untuk menjadikan kelas lebih hidup,
lebih menyenangkan, dan lebih bermakna bagi para santri. Pesantren Bahrul Ulum
terus berkomitmen untuk menjadi pusat pendidikan yang membanggakan.
Jember, 21 Juli 2024; Tahun Pendidikan 2024-2025 Pesantren Bahrul Ulum mencanangkan program “Bahrul Ulum Menuju Pesantren Hybrid”. Pilihan ini didasarkan pada beberapa pertimbangan penting. Per
Load MoreKarangharjo, 16 September 2024 - Pesantren Bahrul Ulum kembali menunjukkan komitmennya dalam pengembangan sarana pendidikan dan ibadah dengan dimulainya pembangunan mushalla dan perpustakaan digital.
Load MoreKarangharjo, 8 September 2024 - Dalam upaya mewujudkan program Pesantren Hybrid, Pesantren Bahrul Ulum terus melakukan peningkatan kualitas medianya dengan mengirimkan dua santri, Muhammad Zainul Aziz
Load MoreHari ini, 20 Juli 2024 jam 13:00 waktu setempat diselenggarakan Temu Alumni Pesantren Bahrul Ulum, acara ini termasuk dalam seragkaian acara Haflatul Imtihan Pesantren Bahrul Ulum 2024 berlangsung den
Load MoreJember, 27 Juni 2024; Bertempat di Musholla Pesantren, guru-guru Madaris Bahrul Ulum mengikuti bimbingan teknis atau BIMTEK digitalisasi Kegiatan belajar Mengajar. Kegiatan ini dimaksudkan sebagai s
Load More