Karangharjo, 8 Juni 2025 Dengan penuh khidmat, Pesantren Bahrul Ulum secara resmi membuka rangkaian Haflah Imtihan 2025, menandai usia pesantren yang ke-69 tahun. Acara ini diawali dengan khatmil Qur’an sebanyak 69 kali, pembacaan shalawat Nabi sebanyak 6.900 kali, dan istigasah bersama yang dihadiahkan untuk muassis pesantren KH. Arifurrahman dan Nyai Hj. Husna Syams, keluarga santri dan alumni yang telah wafat.

Pemilihan angka 69 karena angka tersebut secara simbolik mencerminkan usia pesantren yang kini menginjak tahun ke-69, perjalanan panjang pengabdian pesantren di bidang pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat.

Haflah Imtihan ini mengangkat semangat silaturahim dan khidmah. Dalam sambutannya, Pengasuh Pesantren Bahrul Ulum KH. Hodri Ariev menyampaikan bahwa Haflah bukan sekadar momentum seremoni akhir tahun, melainkan ruang terbuka untuk memperkuat ikatan ruhani, intelektual, dan sosial antara pesantren dengan para pihak yang terlibat di dalamnya.

“Dalam Haflah ini kami menghadirkan konsep silaturahim tiga arah: antara santri dan keluarga, antara alumni dan pesantren, serta antara masyarakat dan pesantren. Semua hadir dalam satu nuansa, yaitu nuansa khidmah dan belajar,” tutur beliau.

Rangkaian Haflah tahun ini diisi dengan berbagai kegiatan Di antaranya:

1. Forum Guru Madaris Bahrul Ulum

Forum internal yang mempertemukan para pendidik dari seluruh satuan pendidikan dari TK, MI, MTs, MA, untuk mengevaluasi tiga aspek penting kelembagaan, kesiswaan, dan kurikulum.

2. Jalan Sehat Persaudaraan

Acara jalan sehat ini diikuti oleh santri, guru madaris, alumni, dan masyarakat. Rute dimulai dari Pesantren Bahrul Ulum dan berakhir di Pesantren Al-Falah, sebagai simbol kebersamaan antar pesantren dan penguatan ukhuwah Islamiyah.

3. Pentas Santri

Ajang unjuk bakat santri melalui beragam lomba edukatif dan rekreatif, mulai dari pidato, drama islami, debat, hingga lomba olahraga dan seni. Pentas ini menjadi panggung bagi santri untuk mengekspresikan kreativitas dalam koridor nilai-nilai pesantren.

4. Festival Hadrah

Digelar dengan meriah dan penuh semangat, 10 grup hadrah dari berbagai unit pendidikan unjuk kebolehan dalam menyuarakan syair-syair pujian kepada Rasulullah. Festival ini menjadi titik temu antara seni dan semangat kolaboratif antar santri.

5. Bedah Buku “Senja di Notre Dame”

Buku Senja di Notre Dame karya Hana Fatwa akan dibedah langsung bersama penulis. Kehadiran Hana Fatwa secara langsung dalam diskusi ini disambut antusias oleh para santri dan guru. Diskusi ini bertujuan menumbuhkan semangat menulis, berpikir kritis dan literasi di kalangan santri.

6. Tasyakkuran Kelulusan

Merupakan bentuk apresiasi dan doa bersama atas kelulusan santri dari tingkat pendidikan TK, MTs dan MA

7. Kulliyah Diniyah. Acara ini diisi oleh tokoh-tokoh nasional, yakni:

• Prof. Dr. KH. Abdul A‘la Basyir (Pengasuh PP. Annuqayah Latee, Rais PBNU)
• Dr. KH. Ulil Abshar Abdalla, MA (Ketua PBNU)
• Dr. KH. Miftah Faqih (Ketua PBNU Bidang OKK)

Salah satu agenda penting dalam Haflah Imtihan 2025 adalah peresmian Mushalla baru dan Perpustakaan Digital Pesantren Bahrul Ulum. Mushalla ini diharapkan memperkuat semangat ibadah para santri, sementara Perpustakaan Digital dirancang untuk menunjang kebutuhan literasi dan akses terhadap sumber-sumber keilmuan modern, sebagai bagian dari program Pesantren Hybrid.

Dalam semangat menyebarkan kecintaan terhadap Al-Qur’an, pesantren juga membagikan 1.000 mushaf Al-Qur’an kepada para santri, guru madaris, alumni, dan masyarakat. Ini menjadi simbol gerakan dakwah dan bentuk keberkahan yang ingin dibagikan lebih luas.

Dengan mengusung semangat silaturahim dan khidmah Haflah Imtihan 2025 menjadi tonggak penting dalam perjalanan Pesantren Bahrul Ulum. Di usia 69 tahun ini, pesantren tak hanya merawat tradisi, tetapi juga terus menyesuaikan diri dengan kebutuhan zaman membuka ruang dialog, literasi, dan inovasi, dengan tetap berakar pada tradisi Ahlussunnah wal Jamaah.