Pustaka

Esai

MEMBUMIKAN PEMIKIRAN PENDIDIKAN SOEDJATMOKO DALAM PENDIDIKAN MASA DEPAN: KONSEP PENDIDIKAN RELIGIO-H

Ahmad Zaini*

 

Pendidikan merupakan suatu proses kegiatan yang ditempuh oleh setiap orang, baik yang bersifat formal maupun non formal. Dalam sudut pandang lain, pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses kegiatan yang didalamnya terdapat beberapa komponen. Komponen yang dimaksud seperti halnya guru, murid, orang tua, metode pembelajaran yang digunakan, infrastruktur sebagai pendukung, dan lain sebagainya. Komponen tersebut harus berkesinambungan, karena menjadi tolak ukur dalam tercapainya pendidikan yang baik dan berkualitas.

Pendidikan yang baik dan berkualitas dapat dilihat dari beberapa hal, salah satunya ialah peran dari seorang tokoh yang memberikan sumbangsih terhadap lini pendidikan disetiap negara khususnya di Indonesia. Di Indonesia sendiri, terdapat beberapa tokoh pendidikan, misalnya Ki Hajar Dewantara, R.A. Kartini, K.H. Ahmad Dahlan (Yakob Godlif Malatuny, 2016, 89-93). Tokoh-tokoh tersebut memiliki semangat perjuangan yang luar biasa dalam dunia pendidikan di bumi nusantara ini.

Selain tokoh yang disebutkan diatas, terdapat tokoh pemikir yang memberikan konsep teori dalam dunia pendidikan. Tokoh tersebut adalah Soedjatmoko, yang akrab disapa Bung Koko. Soedjatmoko ialah seorang pemikir Indonesia yang percaya bahwa sebagai cendekiawan setidaknya mempunyai tanggung jawab untuk memberikan sumbangsih terhadap perkembangan yang bersifat global, dalam hal ini pendidikan. Soedjatmoko dalam pemikiran pendidikannya dikenal dengan konsep pendidikan Religio-Humanis. Konsep Pendidikan Religio-Humanis ini tidak bisa dilepaskan dari ruang kehidupan manusia dan agama (Al Anhar, 2020, 88).

Pendidikan Religio-Humanis dapat menjadi penunjang dalam pendidikan sekarang dan akan datang. Oleh karena itu, perlunya mempertegas kembali pemikiran pendidikan Soedjatmoko. Selain itu, membumikan pemikiran pendidikan Soedjatmoko dalam arah baru pendidikan masa depan dapat terus-menerus dilakukan. Hal tersebut dapat memperkaya pengetahuan dan pengalaman dalam dunia pendidikan. Sehingga dalam menyambut pendidikan masa depan, setiap orang sudah siap mengahadapinya.

Perjuangan para tokoh menjadi sebuah refleksi bagi para generasi penerus bangsa. Dilain sisi, sebagai motivasi dan inspirasi dalam memajukan pendidikan di Indonesia. Pendidikan di Indonesia dewasa ini bisa dikatakan masih dalam lingkaran Covid-19. Namun, semua itu bisa dilalui, karena pendidikan di Indonesia menerapkan sistem daring (belajar dalam jaringan). Penerapan sistem daring tidak lain ialah bagaimana proses kegiatan pendidikan tetap berjalan. Dengan tetap berjalannya proses kegiatan pendidikan, maka setiap orang diharapkan bisa beradaptasi terhadap arah baru pendidikan masa depan.

Soedjatmoko: Pemikir Pendidikan

Soedjatmoko merupakan salah satu tokoh pemikir abad ke-20 yang kurang dikenal di tataran masyarakat Indonesia, namun dalam tataran internasional memiliki reputasi yang luar biasa. Pada tahun 1980-1987, Soedjatmoko menjabat sebagai Rektor Universitas PBB di Tokyo Jepang. Padahal, kalau dilihat dari pendidikannya, Soedjatmoko tidak menyelesaikannya. Dilain sisi, Soedjatmoko dikenal sebagai seorang pelajar yang rajin dan peduli akan persoalan bangsa dan negara (Chandra Saputra Purnama, 2020, 188).

Pemikiran Soedjatmoko bisa dikatakan pemikiran yang memiliki pandangan yang berwawasan masa depan. Dengan demikian, Soedjatmoko tidak hanya dikenal dengan pemikiran pendidikannya, namun juga dalam bidang lainnya, seperti politik, filsafat, kebudayaan, dan pembangunan. Dalam pandangan Soedjatmoko, berbagai bidang akan mengalami tantangan masa depan yang harus dihadapi oleh masyarakat Indonesia. Salah satu tantangan tersebut dapat dirasakan dalam dunia pendidikan.

 Untuk menjawab berbagai tantangan khususnya dalam dunia pendidikan, Soedjatmoko menawarkan beberapa ciri dan kemampuan. Adapun ciri dan kemampuan tersebut sebagai berikut, mempunyai jiwa belajar terus-menerus, kreatif ketika menghadapi tantangan baru, dapat mengantisipasi perkembangan pendidikan, tanggap terhadap keadilan, mampu berinovasi dan memiliki solidaritas sosial, memiliki harga diri yang didasarkan pada keimanan, dan mampu mengelola informasi serta bisa berpikir logis (Soedjatmoko, 1989, 227).

Melihat beberapa ciri dan kemampuan diatas, apa yang ditawarkan oleh Soedjatmoko menjadi bekal dalam mengawal pendidikan sekarang dan masa depan. Perkembangan pendidikan di Indonesia terus mengalami kemajuan, hal tersebut tidak bisa lepas dari peran para tokoh yang selalu ikhtiyar dalam mencari solusi dan alternatif. Solusi dan alternatif inilah yang akan menjadi pintu bagi pendidikan untuk terus memperkaya atau memperluas pengetahuan dan pengalaman masyarakat Indonesia. Sehingga masyarakat Indonesia akan menjadi masyarakat yang berkualitas.

Masyarakat yang berkualitas bisa dilihat dari pendidikannya. Sejalan dengan pandangan Soedjatmoko, bahwa pendidikan adalah salah satu faktor yang paling urgen dalam menghadapi tantangan masa depan. Pentingnya pendidikan, dikarenakan dapat membentuk kualitas sumber daya manusia. Hal tersebut, menjadi arah penentu bagi perkembangan bangsa dan negara. Dengan demikian, semakin berkualitas pendidikan di Indonesia, maka akan berdampak sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia.

Selain itu, dalam hal  menguatkan pendidikan sekarang dan akan datang agar berkualitas, Soedjatmoko memiliki konsep pendidikan yang dikenal oleh masyarakat Indonesia dengan konsep pendidikan religio-humanis. Konsep pendidikan religio-humanis merupakan suatu konsep pendidikan yang menekankan pada pentingnya ilmu agama dan ilmu humaniora (Soedjatmoko, 1994, 102). Pemahaman terhadap ilmu agama dan ilmu humaniora ini diharapkan dapat menjadi pijakan bagi pendidikan masa depan.

Pendidikan Masa Depan: Membumikan Konsep Pendidikan Religio-Humanis

Pendidikan tidak pernah mengenal kata “stagnan”, akan tetapi pendidikan selalu memiliki gerakan (dinamis) yang terus menyesuaikan dengan eranya. Pada dewasa ini, pendidikan berada dijalur pandemi Covid-19. Pandemi Covid-19 menjadi sebuah tantangan yang harus dihadapi dalam dunia pendidikan. Sekitar kurang lebih tiga tahun pendidikan di Indonesia khususnya mengalami ujian yang sangat luar biasa. Hal tersebut membuat para pihak terkait untuk terus berikhtiyar dalam mencari sebuah solusi alternatif.

Salah satu solusi alternatif yang ditawarkan ialah pembelajaran dengan sistem daring. Dengan demikian, dunia pendidikan akan terus berjalan meskipun tidak seperti biasanya. Karena semua itu butuh proses untuk adaptasi, sehingga lama-kelamaan akan menjadi kebiasaan. Disisi lain, Pendidikan harus mempersiapkan diri untuk menawarkan konsep teori yang visioner. Konsep teori tersebut menjadi sebuah bekal untuk menuju ke arah pendidikan masa depan.

Arah pendidikan sebenarnya harus seimbang antara pendidikan masa depan dengan pendidikan masa kini. Secara spesifik, peserta didik harus dibekali dengan dua kompetensi, yakni kompetensi yang sifatnya sebagai subject matter dan kompetensi lintas kurikulum (cross curriculer competencial). Kompetensi subject matter berkaitan dengan pemilihan mata pelajaran yang tepat sebagai dasar dalam memahami dan mengembangkan potensi peserta didik. Sedangkan kompetensi lintas kurikulum berkaitan dengan berbagai mata pelajaran yang dibutuhkan peserta didik sebagai individu (Hasnah, 2012, 134).

Arah baru pendidikan di Indonesia akan semakin progresif, jika manusia mempunyai konsep, tujuan, dan bisa menganalisis sebuah tantangan. Dalam bukunya M. Dawam Raharjo (1997) terdapat penjelasan bahwa setiap manusia memiliki dimensi untuk melampaui makhluk lainnya. Perlu diketahui, manusia memiliki tiga sifat utama, yaitu sadar diri, kehendak bebas, dan berpikir kreatif. Dengan tiga sifat utama yang dimiliki oleh manusia, maka pendidikan kedepan akan semakin komprehensif dan fleksibel.

Selanjutnya, dalam pemikiran Soedjatmoko, konsep pendidikan religio-humanis tidak bisa lepas dari kehidupan manusia dan agama. Karena disana terdapat misi kemanusiaan yang berorientasi kepada kebebasan dan kesejahteraan manusia itu sendiri. Pandangan Soedjatmoko tentang kemanusiaan, bahwa inti dari sebuah pendidikan untuk mencapai tujuannya ialah memanusiakan manusia. Selain itu, agama berperan penting dalam pengembangan kurikulum pendidikan (Al Anhar, 2020, 91).

Dengan demikian, Implementasi konsep pendidikan religio-humanis pada pendidikan saat ini dan pendidikan masa depan tentunya menjadi sangat fundamental. Konsep pendidikan tersebut menjadi pendorong peserta didik untuk berpikir kreatif, inovatif, dan kritis. Sehingga pendidik dituntut untuk lebih peka terhadap apa yang diinginkan oleh peserta didik. Mengingat pendidikan di Indonesia membutuhkan formulasi baru yang dapat memberikan dampak positif terhadap pendidik dan peserta didik. Bahkan tidak hanya itu, konsep pendidikan religio-humanis sebagai pencerahan dalam dunia pendidikan.


*Masuk Bahrul Ulum pada Tahun 2008, keluar dari Bahrul Ulum pada Tahun 2014. Pendidikan MTs. dan MA ditempuh di Bahrul Ulum.

Saat ini mengabdi di Kampus UIN KHAS Jember, menjadi Dosen mulai tahun 2021 sampai sekarang. 


DAFTAR PUSTAKA

 

Al Anhar. 2020. Konsep Pendidikan Religio-Humanis Perspektif Soedjatmoko. Dimar Vol. 1 No. 2, Juni, 72-105.

 

Hasnah. 2012. Paradigma Pendidikan Masa Depan. Jurnal Publikasi Pendidikan Vol. II No. 2, Juni-September, 130-138.

 

Malatuny, Yakob Godlif. 2016. Pemikiran Tokoh-Tokoh Pendidikan Indonesia, Kontribusi Serta Implikasi dalam Pendidikan. Jurnal Pedagogika dan Dinamika Pendidikan Vol. 4 No. 2, Oktober, 87-95.

 

Purnama, Chandra Saputra. 2020. Pemikiran Soedjatmoko tentang Pendidikan dan Relevansinya pada Abad Ke-21 di Indonesia. Herodotus: Jurnal Pendidikan IPS Vol. 3 No. 3, 185-197.

 

Soedjatmoko. 1989. Manusia Menjelang Abad 21. Jakarta: LP3ES.

 

Soedjatmoko. 1994. Menjelajah Cakrawala: Kumpulan Karya Visioner Soedjatmoko. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama bekerja sama dengan Yayasan Soedjatmoko.

19 Mei 2025
Swadaya yang Masih Kukuh dan Utuh: Pesantren Bahrul Ulum

Baihaki Ghazali, S.PdKepala Madrasah Aliyah Bahrul UlumPondok Pesantren Bahrul Ulum didirikan pada tahun 1956 oleh Almaghfurllah KH. Arifurrahman. Sejak awal, pesantren ini telah menjadikan pri

Load More
17 September 2024
Kenali Dirimu, Kau Akan Kenal Tuhanmu

Hodri Ariev*Sabda Baginda Nabi Muhammad saw. ini sangat masyhur, hingga terkadang seperti biasa saja dan tidak punya pesan mendalam. Pada sisi yang lain, pesan ini bisa disalahpahami hingga potensial

Load More
15 Juli 2024
Soal Tambang dan Fikih Lingkungan

Sejak awal Juni 2024, sangat banyak kontroversi berkaitan dengan eksplorasi tambang. Pasalnya, PBNU menerima tawaran pemerintah menambang batubara di kalimantan. Dari begitu banyak pandangan yang m

Load More
13 Juli 2024
Memilih Tempat Belajar

Ubaidillah, M.PdStaf Pengajar Madaris Bahrul Ulum Allah SWT menciptakan manusia, sebagai khalifah di bumi. Oleh karena itu Allah memberi bekal kepadanya, segala bentuk panca indra dan kemampua

Load More
12 Juli 2024
STATUS NASAB DAN KEWARISAN ANAK HASIL SEWA RAHIM MENURUT HUKUM ISLAM

Honainah*AbstrakPenelitian ini membahas tentang sewa Rahim, dari hukum sewa Rahim, status anak dari hasil sewa Rahim hinggga kewarisan kepada anak dari hasil sewa Rahim. Penelitian ini termasuk tipe

Load More